Manajemen Proses Dan Penjadwalan OS Linux

Manajemen Proses Linux & Penjadwalan Linux

Hello Sob! Kali ini Admin akan membahas mengenai Manajemen Proses Dan Penjadwalan OS Linux. Seperti yang kita tahu Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Di OS Linux, setiap program merupakan proses. Proses dapat diciptakan dan dapat pula dimatikan. Contohnya ketika sistem operasi Linux pertama kali diaktifkan, saat itu pula proses yang bertanggung jawab untuk memuat kernel diciptakan. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui dari Manajemen Proses Dan Penjadwalan OS Linux ini, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Cara Manajemen User dan Group Pada OS Linux

Jenis Proses

Dalam sistem Linux juga, terdapat beberapa jenis proses yang terjadi ketika sistem operasi bekerja antara lain sebagai berikut.

  • Daemon adalah tipe proses yang bekerja saat sistem Linux mulai booting dan tetap bekerja sampai sistem dimatikan (background process). Daemon akan bekerja ketika dipanggil oleh sistem lain, jika tidak, akan berada dalam keadaan idle atau diam.
  • Batch adalah proses yang tidak berhubungan dengan terminal atau sehll console, tetapi dapat dieksekusi secara khusus layaknya urutan perintah-perintah tunggal yang dikemas dalam sebuah file. Biasanya, digunakan untuk aktivitas rutin.
  • Interactive adalah proses yang bekerja setelah dipanggil dan dikontrol oleh shell, bisa berupa foreground dan backgorund.

Identitas Proses

Sebuah proses yang terjadi dalam Linux memiliki informasi yang dapat dijadikan sebagai sebuah identitas, meliputi tiga hal sebagai berikut.

  • PID (Process ID) merupakan ID pengenalan yang bersifat unik sebagai nomor identitas proses tertentu. PID adalah bilangan dengan format 32 bit.
  • Credentials adalah informasi sebuah proses yang terjadi atas PID dan beberapa GID untuk menentukan hak akses terhadap sumber daya atau proses lainnya.
  • Personality adalah sistem pengenal pribadi yang dapat dipergunakan untuk mengubah sistem pemanggilan proses secara semantik.

Teknik Processing

Ketika sebuah proses dipanggil dan dieksekusi, ada suatu kondisi yang memungkinkan program dieksekusi berdasarkan scheduler, penyimpanan akun, file systems, signal handler, dan virtual memory. Scheduler adalah mode penjadwalan yang mengatur jadwal running proses dan penghentian sementara . Penyimpanan akun adalah sistem penyimanan informasi tentang sumber daya yang dihabiskan oleh setiap proses selama bekerja dalam sebuah kernel. Biasanya akun ini disampaikan dalam sebuah file table dalam bentuk larik pointer dalam struktur file kernel. Adapun fungsi signal handler akan mendeskripsikan routine yang sewaktu-waktu dapat dipanggil, yang disimpan dalam sebuah alamat proses. Mode virtual memory sangat berperan penting untuk meningkatkan kemampuan mesin dengan memberikan bantua memori secara logical pada memori fisik untuk mendeskripsikan setiap proses yang berlangsung. Berikut ini adalah beberapa status proses dalam Linux.

  • Task Running = Berarti sedang bekerja.
  • Task Stopped = Berarti proses berhenti.
  • Task Interruptible = Berarti proses dalam kondisi menunggu interupsi sinyal dali modul lain.
  • Task Uninterruptible = Berarti proses sedang dalam kondisi mati dan tidak dapat dipanggil oleh modul lainnya.
  • Task Zombie = Berarti proses ini memiliki status berhenti tetapi masih memiliki keterkaitan dengan proses lain.

Run Level

/etc/init.d adalah direktori penting dalam Linux yang menyaimpan semua file konfigurasi untuk menjalankan dan menghentikan servis layanan tertentu. Run Level akan memberikan interupsi init untuk mengeksekusi atau menghentikan layanan tertentu. Ada tujuh run level yang dapat diatur dalam sistem operasi Linux, yaitu sebagai berikut.

  • Run Level 0 = Diguanakan untuk menghentikan atau mematikan/shutdown mesin.
  • Run Level 1 = Adalah mode khusus yang digunakan untuk masuk sebagai single user, dengan hanya superuser yang dapat mengakses terminal shell prompt.
  • Run Level 2 = Digunakan sebagai mode multiuser (GUI).
  • Run Level 3 = Merupakan mode multiuser dengan tampilan shell prompt (CLI).
  • Run Level 4 = Adalah level yang tidak digunakan (not defined/ user definable) sehingga hanya dimanfaatkan untuk kepentingan khusus.
  • Run Level 5 = Mirip dengan run level 3, tetapi ketika booting awal menampilkan mode GUI lengkap (tidak dalam mode shell prompt).
  • Run Level 6 = Digunakan untuk me-restart mesin.

Penjadwalan Proses Linux

Ada tiga macam cara yang dapat digunakan untuk mengatur proses scheduler, yaitu sebagai berikut.

A. Perintah at

Opsi ini berguna untuk menentukan sebuah layanan atau perintah dieksekusi pada waktu dan tanggal tertentu. Jika tidak diinstal secara default, atseharusnya tersedia di hampir semua repositori distribusi. Jika belum kalian bisa menggunakan perintah sudo apt-get install at.Sebagai contoh, pengguna fitur perintah at adalah sebagai berikut.

root@Linux-Server:~# at now + 1 hours
warning: commands will be executed using /bin/sh
at> wget ftp://ftp.freeradius.org/pub/radius/pam_radius-1.4.0.tar.gz

Perintah at tersebutakan memerintahkan sistem untuk mengunduh aplikasi pam_radius-1.4.0.tar.gz pada satu jam berikutnya setelah waktu penjadwalan diberikan

B. Perintah batc

Perintah batch sebenarnya tidak didefenisikan dalam bentuk keywoard yang dapat dipanggil setiap saat. Kategori batch adalah perintah at yang ditambahkan opsi -q b -m now. Perhatikan contoh berikut.

root@Linux-Server:~# at -q b -m now
warning: commands will be executed using /bin/sh
at>wget ftp://ftp.freeradius.org/pub/radius/pam_radius-1.4.0.tar.gz

Paarameter  -q b berfungsi mengantrekan proses pada sistem dan menampilkan pesan pemberitahuan pada user setelah selesai dikerjakan dengan opsi -m. Adapun opsi parameter now menunjukan karakteristik utama batch bahwa perintah yang dimasukkan harus dikerjakan sekarang. Konfigurasi at dan bacth berada di file /etc/at.allowdan /etc/at.deny

C. Perintah cron

Mode perintah at dan batch hanya bekerja satukali , sedangkan untuk menjadwalkan perintah terjadi berulang kali dalam waktu yan gsama, diperlukan penjadwalan teratur dengan teknik cron. Daemon cron  akan mengeksekusi proses-proses yang telah didefenisiskan secara berulang kali. Terdapat dua tipe job dalam penjadwalan, yaitu system job (hanya dapat diatur oleh root) dan user job (hanya user tertentu yang diizinkan mengaksesnya). Contoh kasus, yaitu melakukan pembersihan cache dalam sistem pada jam 06.30 pagi setiap hari.

1. Buat File dengan nama bersih_cache.sh

root@Linux-Server:~# nano bersih_cache.sh

2. Isi file tersebut adalah sebagai berikut.

#!/bin/sh
free && sync && echo 3 > /proc/sys/vm/drop_caches && free

3. Tamabhkan opsi hak akses execution

root@Linux-Server:~# chmod +x bersih_cache.sh

4. Selanjutnya, ketikan crontab -e

root@Linux-Server:~# crontab -e
no crontab for root – using an empty oneSelect an editor.     To change later, run ‘select editor’.
1. /bin/nano            <—- easiest
2. /usr/bin/vim.tinyChoose 1-2 [1]:1

5. Tambahkan skript berikut

30 6 * * * root /root/bersih_cache.sh

Penjelasan:

  • 30 = Merupakan waktu dalam menit.
  • = Merupakan waktu dalam jam, artinya pukul 6 pagi dan menit ke-30 maka file akan dieksekusi.
  • = Merupakan bagian penjadwalan yang mempresentasikan hari dieksekusi dengan range tanggal 1-31. Jika berupa tanda bintang (*), penjadwalan dilakukan setiap hari dalam satu bulan tertentu.
  • = Menunjukan eksekusi dilakukan setiap bulan. Jika kalian menginginkan hanya bulan tertentu, kalian dapat merubah nilainya dari angka 1-12 yang mewakili bulan Januari sampai Desember.
  • = Menunjukan bahwa eksekusi file dilakukan setiap hari Senin-Minggu. Kalian dapat mengubah nilai 0-7, dengan nilai 0=Sunday, 1=Monday, 2=Tuesday, 3=Wednesday, 4=Thursday, 5=Friday, 6=Saturday.
  • root = menunjukan nama user yang berhak mengeksekusinya.
  • /root/bersih_cache.sh = adalah nama file yang berisi interupsi atau perintah yang harus dijalankan scheduler.

6. Perintah untuk menampilkan daftar proses.

a. ps

ps digunakan untuk menampilkan informasi tentang daftar proses yang sedang berjalan.

b. top

top menampilkan detail informasi proses yang berjalan dalam sistem.

c. kill

kill digunakan untuk menghentikan proses dengan format perintah: kill PID

Contoh:

root@Linux-Server:~# kill 1753

Untuk menghentikan permanen sebuah proses, tambahkan opsi -9 pada perintah kill.

Contoh

root@Linux-Server:~# kill -9 1753

Kesimpulan

Jadi Manajemen Proses Dan Penjadwalan Linux sangatlah dibutuhkan. Karena Sistem Operasi memanajemen proses-proses tersebut agar mendapatkan layanan atau sumber daya (perangkat) sesuai dengan pengaturan atau secara prioritas. Dalam sistem operasi linux, dengan mudah user dapat mengetahui, menjalankan, menghentikan, dan mengontrol proses-proses yang ada.


Sekian artikel mengenai Manajemen Proses Dan Penjadwalan OS Linux. Nantikan artikel selanjutnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…

Related posts

5 Manfaat Menggunakan Alamat IP Dinamis

8 Pertanyaan cPanel Yang Sering Diajukan Beserta Jawabannya

Ini Dia Pengertian Hosting Dan Fungsinya