Cara Membuat Web Server Dengan Apache Di Debian

Membuat Web Server Dengan Apache

Web berasal dari istilah World Wibe Web (WWW) yang pertama kali diperkenalkan oleh CERN di Swiss. Web merupakan halaman atau dokumen yang ditulis dengan kode bahasa pemrograman tertentu seperti HTML, PHP, ASP, JavaScript, dan yang lainnya. Kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara membuat Web Server dengan Apache dan mengkonfigurasinya di Debian.

Apa Itu Apache

Apache adalah jenis web server yang populer dan paling banyak digunakan di dunia. Dikelola oleh Apache Software Foundation, Apache mulai diluncurkan sejak 1995 dan terus meningkatat setahun setelahnya hingga saat ini.

Sama seperti web server pada umumnya, Apache adalah sebuah software web server yang menghubungkan antara server dengan user (browser). Jika kalian mengakses sebuah website melalui URL di browser kemudian muncul tampilan website, bisa jadi itu merupakan hasil kerja dari Apache.

Dulunya Apache dikembangkan supaya menjadi web server open source untuk sistem operasi modern seperti UNIX. Selain itu, pengembangan juga bertujuan untuk menyediakan jenis web server yang bisa dengan mudah dikembangkan, aman, efektif, dan efisien. Kini Apache banyak digunakan oleh banyak perusahaan besar seperti Linkedin, Adobe, General electric, IBM, juga digunakan oleh penyedia layanan control panel sebagai web browsernya. Selain itu, saat ini Apache menjadi web server yang paling banyak digunakan dari total keseluruhan website yang ada di internet.

Jika melihat kondisi sekarang, banyak penyedia layanan control panel (khususnya cPanel) menggunakan Apache sebagai web server. Sama halnya dengan berbagai macam web server saat ini, Apache menjadi salah satu penggerak utama supaya website dapat terhubung dengan pengunjung (user).

Kenapa Menggunakan Apache?

Apache adalah web server yang populer. Hal ini karena Apache merupakan web server yang paling tua dibandingkan dengan web server lainnya. Apache juga menyediakan banyak fitur canggih termasuk modul yang dapat dimuat secara dinamis, dukungan media yang kuat, dan integrasi luas dengan perangkat lunak populer lainnya. Selain itu, Apache mempunyai beberapa fitur lain yang ditawarkan oleh SSL, seperti .htaccess, HTTP/2, Lua, PHP, Perl, IPv6, FTP, Bandwidth throttling, WebDAV, Load balancing, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Cara Konfigurasi DNS Server Dengan Bind9 Di Debian

Membuat Web Server Dengan Apache Di Debian

1. Menginstall Apache

Apache tersedia dalam repositori perangkat lunak default Debian, memungkinkan untuk menginstalnya menggunakan alat manajemen paket konvensional. Untuk menginstall paket apache kalian cukup gunakan perintah:

~#apt-get install apache2


Untuk mengecek apakah apache sudah berjalan gunakan perintah

~#sudo systemctl status apache2

Jika kalian ingin menghentikan, memulai atau memulai kembali layanan Apache gunakan baris perintah:

~#sudo systemctl stop apache2.service
~#sudo systemctl start apache2.service
~#sudo systemctl restart apache2.service

Jika kalian ingin membuat TCP port 80 (www) dan 443 (https) pada Debian 10 berfungsi. Ketik perintah berikut:

~#sudo ufw allow www
~#sudo ufw allow https
~#sudo ufw status

Contoh output:

Status: active
 
To                         Action      From
--                         ------      ----
22/tcp                     ALLOW       Anywhere                  
80/tcp                     ALLOW       Anywhere                  
443/tcp                    ALLOW       Anywhere                  
22/tcp (v6)                ALLOW       Anywhere (v6)             
80/tcp (v6)                ALLOW       Anywhere (v6)             
443/tcp (v6)               ALLOW       Anywhere (v6)

Uji dengan mengetikkan IP server atau nama domain kalian:

Untuk mengkonfigurasi apache Edit file berikut ini menggunakan editor teks seperti vi / vim, nano, emacs dan sebagainya:

~#sudo nano /etc/apache2/mods-available/mpm_prefork.conf

File konfigurasi admin yang diperbarui untuk EC2 dengan ram 2 GB dan 1 vCPU untuk menjalankan beberapa situs WP:

# prefork MPM
# StartServers: number of server processes to start
# MinSpareServers: minimum number of server processes which are kept spare
# MaxSpareServers: maximum number of server processes which are kept spare
# MaxRequestWorkers: maximum number of server processes allowed to start
# MaxConnectionsPerChild: maximum number of requests a server process serves
 
<IfModule mpm_prefork_module>
	StartServers		  4
	MinSpareServers		  20
	MaxSpareServers		  40
	MaxRequestWorkers	  200
	MaxConnectionsPerChild    2500
</IfModule>
 
# vim: syntax=apache ts=4 sw=4 sts=4 sr noet

Pengaturan di atas harus disesuaikan sesuai kebutuhan kalian. Terakhir, nonaktifkan Apache event module dan aktifkan httpd prefork, jalankan:

~#sudo a2dismod mpm_event
~#sudo a2enmod mpm_prefork

Untuk mengaktifkan konfigurasi baru, kalian perlu menjalankan:

~#sudo systemctl restart apache2.service

Untuk pergi ke direktori web server kalian bisa gunakan perintah

~#cd /var/www/html

2. Menginstall MariaDB

MariaDB Server adalah salah satu server basis data paling populer di dunia. Ini dibuat oleh pengembang asli MySQL dan dijamin akan tetap open source. Pengguna terkemuka termasuk Wikipedia, WordPress.com, dan Google. Untuk menginstallnya cukup gunakan perintah:

~#sudo apt-get install mariadb-server

Untuk mengamankan MariaDB kalian, jalankan perintah:

~#sudo mysql_secure_installation

ini memungkinkan kalian untuk meningkatkan keamanan instalasi MariaDB kalian dengan cara berikut:

  • Kalian dapat mengatur kata sandi untuk akun root.
  • Hapus akun root yang dapat diakses dari luar localhost.
  • Hapus akun pengguna anonim.
  • Hapus database pengujian, yang secara default dapat diakses oleh pengguna anonim.

3. Menginstall PHP

PHP adalah bagian terakhir untuk membuat web server yang memungkinkan untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Untuk menginstallnya kalian jalankan perintah:

~#sudo apt install php libapache2-mod-php

Kemudian jika kalian ingin menginstall modul PHP yang memungkinkan akses MySQL dan GD lib juga gunakan perintah:

~#sudo apt install php-mysql php-gd

Orang bisa mendapatkan daftar semua modul PHP menggunakan kombinasi perintah apt-cache dan perintah grep:

~#apt-cache search php | egrep ‘module’ | grep default

Contoh output:

libapache2-mod-php - sisi server, bahasa skrip yang tertanam dalam HTML (modul Apache 2) (default) 
php-bcmath - modul Bcmath untuk PHP [default] 
php-bz2 - modul bzip2 untuk PHP [default] 
php-curl - CURL module for PHP [default] 
php-dev - File untuk pengembangan modul PHP (default) 
php-enchant - Enchant module untuk PHP [default] 
php-gd - Modul GD untuk PHP [default] 
php-gmp - Modul GMP untuk PHP [default] ] 
php-imap - modul IMAP untuk PHP [default] 
php-interbase - modul Interbase untuk PHP [default] 
php-intl - Modul internasionalisasi untuk PHP [default] 
php-json - Modul JSON untuk PHP [default] 
php-ldap - LDAP modul untuk PHP [default] 
php-mbstring - modul MBSTRING untuk PHP [default]
php-mysql - modul MySQL untuk PHP [default] 
php-odbc - modul ODBC untuk PHP [default] 
php-pgsql - modul PostgreSQL untuk PHP [default] 
php-pspell - modul pspell untuk PHP [default] 
php-readline - modul readline untuk PHP [default] 
php-recode - modul recode untuk PHP [default] 
php-snmp - modul SNMP untuk PHP [default] 
php-soap - modul SOAP untuk PHP [default] 
php-sqlite3 - modul SQLite3 untuk PHP [default] 
php -sybase - modul Sybase untuk PHP [default] 
php-rapi - modul rapi untuk PHP [default] 
php-xml - DOM, SimpleXML, WDDX, XML, dan modul XSL untuk PHP [default] 
php-xmlrpc - XMLRPC-EPI module for PHP [default] 
php-zip - Modul zip untuk PHP [default]

Sekian artikel Cara Membuat Web Server Dengan Apache Di Debian. Nantikan artikel selanjutnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…

Related posts

5 Manfaat Menggunakan Alamat IP Dinamis

8 Pertanyaan cPanel Yang Sering Diajukan Beserta Jawabannya

Ini Dia Pengertian Hosting Dan Fungsinya