Pengertian Tabel Routing Dan Protocol Routing

Tabel Routing Dan Protocol Routing

Routing adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Supaya router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik (best path), router membutuhkan peta atau tabel routing yang didalamnya terdapat protocol routing untuk menentukan jalur (path) yang dilalui sebuah paket.

Baca Juga: Pengertian Routing Static Dan Dynamic

Tabel Routing

Tabel Routing (table routing) adalah tabel yang berisi informasi keberadaan network,baik network yang terhubung langsung (Directly connected network) maupun Network yang tidak tehubung langsung (Remote Network). Tabel ini juga berisi informasi bagaimana cara router tersebut mencapai suatu network. Tabel routing ini sangat penting karna di gunakan router sebagai pedoman untuk mengirim setiap paket data yang di terimanya.Informasi dalam tabel routing berupa baris-baris network address yang di sebut Entry Route.

Dalam setiap entry route juga telah ada informasi tentang interface mana yang dapat di gunakan router untuk mengirim paket data. Jika router menerima paket data,maka router akan memeriksa IP address tujuan (Destination Address) dari paket tersebut router kemudian mencocokanya dengan network address yang ada di setiap Entry di tabel routing, bila ada entry yang cocok maka router akan meneruskan paket tersebut ke interface yang di gunakan untuk mengirimkan paket tersebut. Interface yang di gunakan untuk meneruskan paket di sebut Exit interface atau outgoing interface,namun jika tidak ada entry yang cocok maka router akan membuang paket tersebut. Ada 4 kategori Entry dalam tabel Routing.

Entry Tabel Routing

  • Directly Connected Network: Entry ini akan muncul pada saat interface router diaktifkan dan di konfigurasikan IP address ,Entry Directly Connected akan memiliki label C.
  • Static Routes: Entry ini adalah Entry yang di isi manual oleh administrator jaringan,sehingga jiak ada perubahan jaringan maka entry ini juga harus di ubah secara manual juga,Enry Static Route akan memiliki label S.
  • Dynamic Routes: Entry ini adalah entry yang akan muncul karna hasil pertukaran Informasi Routing dari beberapa Router,Pertukaran Informasi routing akan menggunakan Routing Protocol .Entry ini tidak di isi secara manual Oleh administrator jaringan ,administrator jaringan hanya perlu Meng-Aktifkan routing Protocol dan Network yang kan di Routing,Entry Dynamic Route ini akan Memiliki label D 3.
  • Default Routes: Entry ini di gunakan untu menentukan kemana Sebuat paket akan di kirimkan jika alamat tujuan dari paket tidak terdapat pada table Routing,Entry default Routes ini bisa di konfigurasikan Secara manual(Static) ataupun di dapat dari pertukan Informasi dari Routing Protocol (Dynamic). Entry default Route merupakan Entry dengan Nilai parameter DstAddress=0.0.0.0/0 ,Jika di konfigurasikan Secara Static maka Default Route akan memiliki label S.

Didalam tabel routing juga terdapat beberapa informasi.

Informasi Tabel Routing

  • Dst.Address: Informasi yang ada dalam kolom ini menunjukan network tujuan (destination) yang dapat di jangkau oleh Router tersebut.
  • Pref-Src: Informasi yang ada di kolom ini akan menunjukan alamat IP address yang di gunakan oleh Router sebagai Field IP Address Pengirim.
  • Gateway: Kolom ini akan menunjukan cara router tersebut menjangkau network yang ada di kolom Dst.Address, biasanya berupa Interface maupun IP Address dari router tetangga yang dapat di gunakan untuk mencapai Remote Network.
  • Distance: Kolom ini menunjukan nilai Administratif distance (AD). Nilai AD dapat menunjukan apakah entry tersebut di dapat router dari static routing maupun dynamic, sekaligus dapat di gunakan untuk melihat jenis protocol yang di gunakan. Ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah entry tersebut merupakan Directly Connected Network.

Protocol Routing

Protocol routing (routing protocol) adalah cara router mengambil keputusan untuk menentukan kemana paket akan dikirim. Protocol routing akan digunakan oleh router yang menggunakan dynamic routing. Protocol routing akan bertukar tabel routing dengan router lain yang menggunakan routing dynamic. Jadi jika terjadi perubahan pada jaringan tersebut,maka protocol ini akan otomatis memberi tahu semua router yang ada di jaringan tersebut. Protocol routing juga mempunyai beberapa jenis.

Jenis Jenis Protocol Routing

RIP (Routing Information Protocol)

RIP merupakan kependekan dari Routing Information Protocol. Protokol ini memberikan update routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi mengenai router selanjutnya yang terhubung dengan router terebut. Dan informasi yang ditukarkan oleh RIP ini adalh Host, Network, Subnet, rute default. Update routing dilakukan tiap 30 detik. Protokol ini biasanya digunakan dalam jaringan LAN dan WAN karena itu protokol ini dikategorikan sebagi Interior Gateway Protocol. Sampai saat ini, RIP telah diadaptasi untuk digunakan pada jaringan IPv6 yang dikenal sebagi standar RIPng.

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

IGRP merupakan singkatan dari Inferior Gateway Protocol. Protocol ini dikembangkan pada pertengahan tahun 80-an oleh Cisco System Inc. Dengan tujuan utama untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (Autonomous Systems). IGRP melakukan routing dengan berdasarkan jarak secara matematis. Karena itu, IGRP mempertimbangan bandwith, delay, beban dan keandalan sebelum mengambil keputusan rute mana yang akan ditempuh untuk mengalirkan data.

OSPF (Open Short Path First)

OSPF adalah kepanjangan dari Open Short Path First. Protokol ini adalah sebuah protokol standar terbuka yang mungkin telah diterapkan pada sejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan menggunakan sebuah algoritma yang disebut sebagai algoritma Dijikstra. Pertama-tama, sebauh shortest path tree akan dibangun, kemudian routing table akan diisi dengan rute-rute terbaik yang dihasilkan dari tree tersebut. OSPF hanya bekerja pada routing Internet Protocol saja.

IS-IS (Intermediate System – Intermediate System)

IS-IS merupakan link state routing protocol yang termasuk dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol). IS-IS menggunakan algoritma Dijkstra seperti OSPF untuk menentukan jalur routing. Pada IS-IS juga terdapat konsep area seperti OSPF, namun area pada IS-IS berbeda dengan area pada OSPF. Jika pada OSPF, antar area dipisahkan oleh interface yang berbeda area, maka pada IS-IS, antar area dipisahkan oleh link yang menghubungkan router pada area satu dengan router pada area lain. Dengan kata lain, satu router hanya akan memiliki satu area, namun satu area bisa terdapat beberapa router.

EIGRP (Enchanced Inferior Gateway Protocol)

EIGRP atau Enchanced Inferior Gateway Protocol merupakan pengembangan dari IGRP. EIGRP masih melakukan routing berdasarkan jarak yang dihitung secara matematis. Protokol ini hanya terdapat pada router Cisco. EIGRP digunakan pada router untuk berbagi jalur dengan router lain pada sistem otonom yang sama. EIGRP hanya mengirim update incremenntal sehingga mengurangi beban kerja pada router dan jumlah data yang harus dikirimkan.

BGP (Border Gateway Protocol)

BGP atau Border Gateway Protocol merupakan backbone dari jaringan internet dunia karena ia adalah inti dari protokol routing internet.BGP berjalan dengan cara memetakan sebuah tabel Internet Protocol yang merujuk ke jaringan yang dapat dicapai antar Autonomous Systems. BGP tidak menggunakan metrik IGP tradisional, namun membuat keputusan mengambil rute berdasarkan jalur, kebijakan jaringan, dan ruleset. Saat ini yang masih digunakan adalah BGP versi ke 4.

Class Di Protocol Routing

Distance vector: Ini merupakan protocol jenis kategori class yang akan menentukan rute terbaik ke sebuah jaringan berdasarkan jarak tempuh rutenya. Rute routing dengan jarak singkat ke jaringan yang dituju akan menjadi pilihan jalur terbaik.

Link state: Biasa disebut juga protocol shortest-path-first. Fungsi routing table pada router yang menerapkan protokol jenis ini cukup unik, karena fungsi dari tabel routing tersebut terbagi menjadi tiga tabel terpisah. Satu untuk mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung, satu lainnya untuk menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan satu tabel terakhir digunakan sebagai tabel routing.

Hybrid: Contoh protokol yang termasuk ke dalam class ini menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state.

Kesimpulan

Protocol Routing adalah suatu aturan untuk melakukan pertukaran informasi routing yang nantinya akan membentuk sebuah Routing Tabel sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan Routing Protocol akan dapat mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.


Sekian artikel Pengertian Tabel Routing Dan Protocol Routing. Nantikan artikel menarik lainnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…

Related posts

5 Manfaat Menggunakan Alamat IP Dinamis

8 Pertanyaan cPanel Yang Sering Diajukan Beserta Jawabannya

Ini Dia Pengertian Hosting Dan Fungsinya