4 Cara Mengatasi Windows Resource Protection Could Not Start The Repair Service

Windows Resource Protection Could Not Start The Repair Service

Jika perintah sfc /scannow mengembalikan pesan error “Windows resource protection could not start the repair service”, mungkin itu karena ada masalah dengan layanan TrustedInstaller. Berikut adalah cara memperbaikinya.

System File Checker tool, diaktifkan dengan perintah sfc /scannow di Command Prompt. Ini adalah utilitas system repair yang sangat berguna. Memindai semua file sistem yang dilindungi dan mengganti file yang rusak dengan salinan cache yang terletak di sistem. Namun, saat menjalankan perintah ini, kalian mungkin menemukan pesan error yang berbunyi “Windows resource protection could not start the repair service”.

Baca Juga: 100+ Perintah CMD (Command Prompt) Lengkap

Error ini sering terjadi karena masalah izin atau Windows TrustedInstaller yang tidak berfungsi. Karena itu, mari kita jelajahi cara mengatasi Windows resource protection could not start the repair service.

Mengapa SFC Scannow Tidak Berfungsi?

Agar System File Checker berfungsi, Windows TrustedInstaller harus beroperasi. Windows TrustedInstaller adalah layanan yang diperlukan untuk mengaktifkan penginstalan, penghapusan, dan modifikasi pembaruan Windows dan komponen sistem lainnya.

Secara default, TrustedInstaller mengontrol Windows Resource Protection (WRP) tool. WRP melindungi dari modifikasi yang tidak sah, termasuk perubahan pada file sistem penting, folder, dan registry key. Ini juga menangani perintah “sfc /scannow” yang kalian coba gunakan.

Dengan demikian, ketika TrustedInstaller mengalami malfungsi, layanan lain yang bergantung padanya juga akan berhenti berfungsi. Ini berarti WRP tool dan System File Checker akan gagal berfungsi dengan benar. Meskipun tidak ada solusi pasti untuk masalah ini, admin telah mencantumkan beberapa langkah troubleshooting yang dapat kalian ikuti untuk memperbaiki error ini.

Cara Mengatasi Windows Resource Protection Could Not Start The Repair Service

1. Restart Windows TrustedInstaller (Windows Modules Installer)

Jika Windows TrustedInstaller tidak berjalan atau tidak berfungsi, merestart service/layanan dengan cepat dapat membantu mengatasi error. Kalian dapat dengan mudah merestartnya melalui Windows Service Console. Berikut cara melakukannya.

  1. Tekan Win + R untuk membuka Run box.
  2. Kemudian, ketik services.msc dan klik OK untuk membuka Service Console.
  3. Di jendela Service Console, temukan Windows Modules Installer.
  4. Klik kanan pada service dan pilih Properties.
  5. Di jendela Properties yang muncul, atur Startup type ke Manual.
  6. Jika service tidak berjalan, klik tombol Start di bawah bagian Service status.
  7. Klik Apply dan OK untuk menyimpan perubahan. Tutup Service Console dan periksa apakah kalian dapat menjalankan System File Checker tool tanpa mengeluarkan pesan error.

2. Mulai TrustedInstaller Menggunakan Command Prompt

Jika merestart Windows Modules Installer dari Service Console tidak berhasil, kalian dapat menggunakan Command Prompt untuk merestartnya. Berikut cara melakukannya.

  1. Ketik cmd di Windows search bar. Dari hasil pencarian, klik kanan pada Command Prompt dan klik Run as Administrator. Klik Yes saat diminta oleh User Account Control.
  2. Di jendela Command Prompt, ketik perintah sc config trustedinstaller start= auto dan tekan Enter untuk mengeksekusi.
  3. Perintah ini akan mengatur Windows Modules Installer service startup type ke automatic. Setelah eksekusi berhasil, kalian akan melihat pesan ChangeServiceConfig SUCCESS ditampilkan di layar.
  4. Selanjutnya, masukkan perintah net start trustedinstaller untuk me-restart TrustedInstaller service.
  5. Setelah berhasil dijalankan, jalankan perintah sfc /scannow dan periksa apakah error sudah teratasi.

3. Jalankan SFC Scannow Dalam Safe Mode

Dalam Safe Mode, Windows dimulai dalam keadaan minimal, memuat sekumpulan file dan drive terbatas. Safe Mode berguna untuk menemukan adanya konflik dari aplikasi pihak ketiga atau layanan yang menyebabkan masalah di sistem kalian.

Jika menurut kalian aplikasi pihak ketiga menyebabkan konflik dengan System File Checker tool dan memicu munculnya pesan error Windows Resource Protection could not start the repair service, jalankan perintah sfc /scannow dalam Safe Boot mode untuk memverifikasi masalah. Berikut cara menjalankan System File Checker dalam Safe Mode:

  1. Tekan Win + R untuk membuka Run box.
  2. Ketik msconfig.msc dan klik OK untuk membuka jendela System Configuration.
  3. Di jendela yang muncul, buka tab Boot.
  4. Di bawah Boot options, centang opsi Safe boot. Kemudian, pilih opsi Minimal.
  5. Klik Apply dan OK untuk menyimpan perubahan.
  6. Klik tombol Restart jika kalian ingin segera menggunakan Safe Mode. Jika tidak, klik Exit, simpan dan tutup aplikasi yang terbuka, lalu restart PC kalian.

Setelah restart, sistem kalian akan boot dalam Safe mode yang hanya menjalankan layanan Windows yang penting saja.

Sekarang, buka Command Prompt dan jalankan perintah sfc /scannow . Jika perintah berjalan tanpa error, aplikasi pihak ketiga yang diinstal pada sistem kalian kemungkinan besar menimbulkan konflik dengan Windows Resource Protection, sehingga memicu error.

Untuk menonaktifkan Safe Mode, luncurkan System Configuration, buka tab Boot dan hapus centang Safe boot di bawah Boot options. Kemudian, klik Apply dan Restart PC kalian.

4. Tambahkan TrustedInstaller Expandable String Value Ke Registry Editor

Jika kalian tidak keberatan bekerja dengan Windows Registry editor, kalian dapat memperbaiki error ini dengan menambahkan expandable string value ke Registry. Tetapi, jika kalian salah melakukan modifikasi pada registry entries, itu dapat merusak sistem kalian, jadi pastikan untuk membuat Windows registry backup sebelum melanjutkannya.

Baca Juga: Apa Itu Windows Registry Dan Bagaimana Mengeditnya

Selain itu, buat system restore point. Ini akan membantu kalian membatalkan perubahan tingkat sistem dan memulihkan PC ke kondisi kerjanya. Setelah memiliki backup, ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Temukan ID TrustedInstaller Dan Nama Sub-folder Di File Explorer

  1. Tekan Win + E untuk membuka File Explorer dan arahkan ke lokasi C:\Windows\Servicing\Version.
  2. Kalian akan melihat folder bernama sesuatu seperti 10.0.19041.1XXX. Ini adalah ID TrustedInstaller kalian. Salin ID/nama ke clipboard atau tempel ke dokumen Notepad.
  3. Selanjutnya, navigasikan ke lokasi C:\Windows\WinSxS.
  4. Di sini, tergantung pada CPU yang kalian gunakan, temukan salah satu subfolder ini.
    • x86_microsoft-windows-servicingstack_31bf3856ad364e35_{TrustedInstaller ID} (32bit Windows)
    • amd64_microsoft-windows-servicingstack_31bf3856ad364e35_{TrustedInstaller ID} (64bit Windows)
  5. Pada nama subfolder di atas, {TrustedInstaller ID} adalah nama folder yang kalian catat di langkah 2.
  6. Salin nama dan lokasi folder ke file Notepad juga.

2 Buat String Expandable Value Di Registry Editor

Sekarang setelah kalian memiliki informasi yang diperlukan, saatnya untuk membuat Expandable String value di Regisrty Editor. Berikut cara melakukannya.

  1. Tekan Win + R untuk membuka Run.
  2. Ketik regedit dan klik OK untuk membuka Registry Editor.
  3. Di Registry Editor, navigasikan ke lokasi HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Component Based Servicing\Version. Kalian dapat menyalin dan menempelkan path di Registry Editor address bar untuk navigasi cepat:
  4. Pilih dan klik kanan pada Versions subkey. Pilih New > Expandable String Value.
  5. Ganti nama value agar sesuai dengan nama ID TrustedInstaller kalian. Setelah menggantinya, itu akan terlihat seperti ini:
    • 10.0.19041.1XXX
  6. Kemudian klik dua kali pada value yang baru dibuat dan tempel lokasi folder yang diidentifikasi di WinSxS di Value data field. Ini akan terlihat seperti ini:
    • %SystemRoot%\winsxs\amd64_microsoft-windows servicingstack_31bf3856ad364e35_10.0.19041.1XXX_none_7e3d47227c694b34
  7. Pastikan untuk menggunakan %SystemRoot% dengan benar dan potong C:\Windows dari lokasi folder.
  8. Klik OK untuk menyimpan perubahan.

Jika kalian melihat pesan error saat membuat subkey atau string value, kalian harus memiliki Component Based Servicing key. Kalian dapat mengambil kepemilikan key secara manual atau menggunakan tool otomatis untuk melakukannya.

Cara Mengambil Registry Key Ownership

  1. Di Registry Editor, klik kanan pada Component Based Servicing dan pilih Permissions.
  2. Di jendela Permissions, klik tombol Advanced di tab Security.
  3. Owner, secara default, diatur ke TrustedInstaller. Klik Change link.
  4. Ketik username kalian dan klik Check names. Klik OK untuk menyimpan perubahan.
  5. Centang kotak Replace owner on sub containers and objects dan klik Apply untuk perubahan.

Setelah mengubah ownership, kalian dapat memodifikasi registry keys untuk menambahkan value dan subkeys baru tanpa mendapatkan pesan error.

Kesimpulan

Jadi itulah cara mengatasi Windows resource protection could not start the repair service. Salah satu dari empat perbaikan ini akan memungkinkan kalian untuk memperbaiki Windows resource protection could not start the repair service dan kalian dapat menjalankan kembali perintah sfc /scannow dengan normal.

Dalam kebanyakan kasus, kalian dapat memperbaiki masalah ini dengan mengutak-atik registry entries. Namun, jika tidak ada yang berhasil, coba  restore point atau reset sistem kalian ke factory default.


Sekian artikel 4 Cara Mengatasi Windows Resource Protection Could Not Start The Repair Service. Nantikan artikel menarik lainnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih…

Related posts

8 Cara Mengamankan Akun WhatsApp Dari Hacker

2 Cara Menambah VRAM 32MB Menjadi 128MB

8 Cara Mengatasi This Installation Package Could Not Be Opened Di Windows